INDAHNYA KEBERSAMAAN BARUDAK KRIDATAMA
DI CURUG SETENGAH LIMA
Setelah mulai jemu dan overload dengan pekerjaan dan kuliah setiap harinya, Sabtu (5/5) sekumpulan Mahasiswa STIE Kridatama merencanakan acara refreshing dengan acara ngaliwet dan outing ke alam bebas. Setelah berembuk dengan berbagai ide mengenai tempat dan acara akhirnya kita pilih lokasi yang cukup nyingcet dikit dari perkotaan yaitu daerah pangalengan, sebuah tempat yang masih asri di selatan kota Bandung.
Personel yang mendaftar dalam acara outing ini diantaranya gua Budi Assegaff (Baim), Bunda Darnengsih, Idvan, Riyan, Pa Dian, Isnaen, Imam, Om Dudy, Mumust, Aisyah, Evi, Pa Kiki.,Dea Imut.Kami yang sebagian besar tergabung dalam kelompok teater "The last Flower ini" langsung pergi untuk refreshing dengan berkumpul terlebih dahulu di kampus STIE Kridatama di kawasan Cibaduyut, Bandung. Motor yang digunakan untuk pergi outing menjadi kendaraan yang sangat menyenangkan karena dapat mengitari jalan-jalan di bandung selatan. Dimulai dari Jalan Cibaduyut-Kopo Sayati-Katapang-Kampung Sawah-Banjaran dan akhirnya tiba di lokasi.
Sebagian besar anak-anak Kridatama sudah sampai duluan di lokasi. Gue dan Imam datang belakangan karena mengambil jalur yang salah sehingga mereka harus putar-putar dulu untuk sampai lokasi. Tiba disana langsung deh Pa Kiki sang Fotografer, juprat jepret memainkan kameranya, Aku yang baru datang jadi merasa seleb papan atas,(hahahaha).
Tiba di rumah Idvan, kami disambut oleh setumpuk gorengan bala-bala (bakwan,red), dan seteko air teh hangat, Mantaaaabbb... Setelah diskusi dan membereskan masalah administrasi (udunan), akhirnya Bundarnengsih di tugaskan untuk pergi ke pasar membeli bahan-bahan untuk dijadikan santapan kita-kita yang sudah kelaparan,hehe.
Setiap orang punya tugasnya masing-masing di acara ini, dan hampir semua terlibat dalam kegiatan memasak ini. Menu ayam, jengkol, sambal, tahu, tempe, nampaknya akan menjadi, makanan yang sangat lezat.Bercanda, ketawa-ketiwi itulah yang kami lakukan selama proses memasak, menganggu Dea adalah kesukaanku. Aku sangat takjub melihat dea (si seksi) yang dengan lahapnya makan jengkol mentah (sunda:nambulan). Dan masakanpun matang, kami yang sudah lapar langsung menyambut nasi liwet beserta lauknya.
foto dulu sebelum ngeliwet |
Tiba di rumah Idvan, kami disambut oleh setumpuk gorengan bala-bala (bakwan,red), dan seteko air teh hangat, Mantaaaabbb... Setelah diskusi dan membereskan masalah administrasi (udunan), akhirnya Bundarnengsih di tugaskan untuk pergi ke pasar membeli bahan-bahan untuk dijadikan santapan kita-kita yang sudah kelaparan,hehe.
Setiap orang punya tugasnya masing-masing di acara ini, dan hampir semua terlibat dalam kegiatan memasak ini. Menu ayam, jengkol, sambal, tahu, tempe, nampaknya akan menjadi, makanan yang sangat lezat.Bercanda, ketawa-ketiwi itulah yang kami lakukan selama proses memasak, menganggu Dea adalah kesukaanku. Aku sangat takjub melihat dea (si seksi) yang dengan lahapnya makan jengkol mentah (sunda:nambulan). Dan masakanpun matang, kami yang sudah lapar langsung menyambut nasi liwet beserta lauknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar